Menurut Penelitian, Rempah-Rempah Bahan Bumbu Indomie Goreng Mengandung Antioksidan
Ilustrasi mi goreng (Pexels/engine akyurt)

Bagikan:

JAKARTA – Berbagai resep makanan berbahan Indomie ramai di masyarakat. Mulai dari puding Indomie goreng, bola-bola Indomie, pizza Indomie hingga es krim Indomie.

Mi siap saji salah satu produk dari perusahaan Indofood ini juga merajai pasar di Nigeria. Indomie berada pada peringkat pertama penjualan mi instan dan peringkat kedua makanan utama setelah beras pada tahun 2017.

Ditambah lagi mendunianya racikan restoran Little Bali di Dubai, Indomie Goreng dengan topping emas seharga 146 dirham atau Rp584 ribu. Di balik gempitanya kreasi publik berbahan utama Indomie, ada tangan ajaib milik Nunuk Nuraini.

Beliau adalah salah satu peracik bumbu yang telah bekerja selama kurang lebih 30 tahun di perusahaan Indofood. Apa yang membuat Indomie Goreng yang memiliki bumbu rasa ayam layak untuk dikonsumsi banyak orang di beberapa negara di dunia?

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Eshak M. El-Hadidy (Food Technology Research Institute, Agricultural Research Center, Giza, Mesir) dan Saeed S. Salam (Food Control Department, Veterinary Medicine Faculty, Cairo University, Giza, Mesir) membuktikan bahwa bumbu Indomie Goreng sehat dikonsumsi.

Beberapa studi sebelumnya menemukan bahwa mi Indomie jika dibumbui dengan bumbu bawaan dalam kemasan akan mengurangi aktivitas alanine aminotransferase, salah satu enzim antioksidan.

Dalam penelitiannya, El-Hadidy dan Salam memakai analisis antioksidan dengan mengukur polifenol, flavonoid total, karotenoid total, minyak atsiri yang diambil dari kandungan bawang merah, bawang putih, cabai merah, oregano, marjoram, kemangi, rosemary, jintan, dan lada hitam.

Jenis rempah-rempah tersebut dipakai membuat bumbu Indomie Goreng yang dipasarkan di negaranya. Penelitian tersebut memakai ukuran metodis untuk menghitung aktivitas antioksidan.

Bahan-bahan diujicobakan pada 30 ekor tikus albino jantan yang dipisahkan dalam 6 kelompok di laboratorium terpisah dan steril. Selama 4 minggu, dicek kandungan senyawa antioksidan dalam darah hewan percobaan.

Hasilnya, kelompok oregano dan marjoram memiliki kandungan polifenol yang lebih tinggi. Cabai merah lebih tinggi mengandung flavonoid dibanding lada hitam, rosemary, dan marjoram. Karotenoid total tertinggi ada di  lada hitam, disusul berurutan jintan dan lada hitam.

Dari hasil penelitian tersebut, bahan-bahan untuk formula bumbu pada Indomie memiliki kandungan antioksidan. Secara spesifik, paling tinggi mengandung dua senyawa antioksidan yaitu polifenol dan flavonoid. Ini dapat dikatakan sehat apabila tidak terus-terusan dikonsumsi karena ketagihan.