Polisi Bantah Peras Suami Istri yang Dituduh Curi HP di Suzuya Tanjung Morawa, Ada Bukti CCTV
Pasangan suami istri didampingi pengacara yang dituduh mencuri HP di Suzuya Tanjung Morawa Sumut

Bagikan:

MEDAN - Pasangan suami istri berinisial SN (26) dan MF (25), warga Medan Area dituduh mencuri handphone di Mal Suzuya, Tanjung Morawa. Berkas perkara pasutri ini sudah dilimpahkan ke Kejari Deli Serdang untuk segera disidangkan

Kabid Humas Polda Sumatera Utara (Sumut) Kombes Hadi Wahyudi mengatakan kasus pencurian handphone dilaporkan oleh korbannya bernama Jefri Sembiring ke Polsek Tanjung Morawa. 

"Saat ini berkasnya sudah dilimpahkan ke Kejari Deli Serdang, penyidik menunggu proses P-21 dan pelimpahan tersangka serta barang bukti," katanya.

Dari penyidikan, pencurian disebut polisi terekam kamera pengawas/CCTV di Mal Suzuya Tanjung Morawa. 

"Jadi tidak benar kalau pasangan suami istri itu menunggu hingga larut malam agar pemilik (korban) handphone datang menemui untuk mengambil kembali barang miliknya. Sedangkan keterangan pihak Mal Sujuya telah mengumumkan beberapa kali kalau ada orang yang kehilangan handphone," sambung Kombes Hadi.

Dia juga membantah dugaan polisi memeras pasangan suami istri saat kasus ditangani Polsek Tanjung Morawa.

"Tidak benar kalau penyidik meminta uang kepada pelaku untuk proses perdamaian. Bahkan, penyidik telah menangguhkan penahanan terhadap pasangan suami istri yang melakukan pencurian handphone tersebut," ujar Kombes Hadi.

"Kasus pencurian handphone di Mal Suzuya terus berlanjut sesuai laporan korban dan berkas perkaranya pun sudah dilimpahkan ke Kejari Deli Serdang," sebutnya.

Tim Polsek Tanjung Morawa sebelumnya menangkap pasangan suami istri SN dan MF di Medan Area. Keduanya sempat mengaku hendak mengembalikan ponsel yang ditemukan di toko pakaian Mal Suzuya. 

Kepada wartawan, SN dan MF yang didampingi kuasa hukumnya, Roni Prima Panggabean dan Jhon Sipayung menceritakan, pada 26 Desember 2020, keduanya sedang berbelanja belanja di Mal Suzuya Suzuya. Pasutri ini mengaku menemukan handphone jenis Android tak bertuan.

Handphone itu kemudian diambil. Pasutri ini mengaku  menunggu sampai pemiliknya datang.

"Tapi karena sudah larut malam dan tidak ada juga orang yang datang ngambil, HP itu kemudian saya bawa pulang ke rumah dengan harapan ada orang yang menelpon," ujar Nuraisyah, Kamis, 28 Januari.