Khawatir Kecurangan Pilkada Medan, Akhyar-Salman Kerahkan 100 Ribu Saksi saat Pencoblosan
Pembekalan saksi paslon di Pilkada Medan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi

Bagikan:

MEDAN - Tim pemenangan pasangan calon wali kota-wakil wali kota Medan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi memberikan pembekalan bagi saksi saat pencoblosan di tempat pemungutan suara. Rencananya akan ditempatkan 20 orang saksi di satu TPS pada 9 Desember.

Di Pilkada Medan, ada 4.300 TPS yang tersebar di 21 kecamatan. Selain saksi di TPS, tim Akhyar-Salman akan menempatkan saksi di luar TPS. 

“Rencananya kita ada 25 saksi di luar TPS yang memantau sistem pencoblosan, perhitungan hingga proses perpindahan kotak suara dari satu tempat ke tempat lain, “ ujar Koordinator Relawan AMAN, Willy Simanjuntak, Senin, 30 November.  

Dengan jumlah TPS itu, maka AMAN akan mengerahkan 100 ribu lebih saksi di TPS seluruh Medan. 

“Jumlah itu sudah ada karena  banyak sekali relawan yang menyatakan kesediaannya sebagai saksi,” kata Willy.  

Para saksi itu disebut Willy selama ini aktif bergabung sebagai relawan AMAN.  Mereka akan berbaur dengan masyarakat menjadi saksi saat pemungutan suara.

Willy menegaskan, pengerahan saksi dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan. Karena itu pengawasan dilakukan ketat. 

“Kita harus aktif menutup semua ruang bagi terjadinya kecurangan di Pilkada nanti,” katanya.

Sejak pekan lalu hingga tiga hari menjelang hari pencoblosan, Tim AMAN terus memberikan pembekalan secara bergantian kepada semua calon saksi tersebut. Pembekalan diberikan berdasarkan lokasi dan kecamatan.

Willy menegaskan, keberadaan para saksi nanti sangat penting untuk mendorong  agar Pilkada Medan berlangsung adil, transparan,  bersih dan demokratis.  

“Jangan sampai ada kecurangan yang terjadi,” katanya.

Potensi kecurangan menurut Willy bila dibiarkan akan sangat besar. Bahkan saat kampanye saja, kecurangan  sudah tampak jelas di mana-mana. 

“Kita lihat ada kandidat yang bagi-bagi beras dan uang kepada warga agar mau memilihnya.  Kalau saat kampanye saja mereka sudah berbuat curang, pasti saat penghitungan suara nanti, kecurangan itu lebih masif dilakukan,” kata Willy.

Tim Akhyar-Salman berharap KPU dan Bawaslu Medan bertugas profesional. Tujuannya agar kecurangan tak terjadi di Pilkada Medan.